Fauzan mematikan motornya. Ia melihat sekitar. Suasana malam yang amat sunyi. Ini sudah sampai di depan rumahnya. Ia kemudian melihat jam tangannya. Sudah pukul dua belas malam. Sudah hampir dini hari.
Ketika hening menyeruak di sekitarnya setelah deru mesin motornya berhenti, Fauzan termenung sesaat. Padahal, saat ia baru saja mengantar Nadia di kosnya, ia juga tidak segera pulang. Ia masih lama duduk di depan kos Nadia, sekitar satu jam. Setelah lampu Nadia sudah padam, Fauzan baru pulang ke rumahnya. Rasa khawatirnya pada Nadia, tidak bisa digantikan dengan mudah begitu saja.
Fauzan masih duduk di atas motornya dan tidak segera turun. Ia lalu menundukkan pandangannya dengan menghela nafas panjangnya. Ia menutup kedua matanya rapat-rapat. Berusaha menenangkan dirinya.