Nadia membuka matanya perlahan. Lamat-lamat, ia mulai mengumpulkan kesadarannya. Saat semua kesadarannya sudah pulih, ia melihat langit-langit di dalam kamar kosnya saat ia membuka matanya.
Nadia masih terdiam dan tidak segera bangun. Di langit-langit kamarnya, terdapat gambar imajinasinya kejadian tadi malam. Kejadian menyebalkan yang membuatnya sangat terganggu. Tapi, saat itu yang ia ingat adalah bagaimana perlakuan Fauzan padanya.
"Jangan takut," ucap Fauzan lembut. Ia memegangi tangan Nadia dan perlahan menariknya pelan. Nadia mengikuti tarikan Fauzan. Tetap dengan menangis.
"Sekarang kamu aman. Aku sudah bersamamu," kata Fauzan kembali.
Nadia masih nampak sesenggukan. Setelah Fauzan memakaikan jaket pada Nadia, ia lalu memasukkan Nadia ke pelukannya. Nadia masih nampak menggigil karena rasa kesal, sedih, marah yang menjadi satu.
"Maaf, aku tidak bisa menjagamu dengan baik." Fauzan dengan lembutnya. Nadia semakin menangis.