Rafael dan Nayla berangkat menggunakan mobil yang dikemudikan oleh sopir pribadi Rafael, dirinya duduk di kursi belakang bersama dengan putrinya.
Kini Nayla kembali menjadi putri kecilnya yang dulu di mana Nayla sering bertingkah manja membuat dirinya tersenyum.
Sama seperti kali ini ketika Nayla tengah merebahkan kepalanya di bahu Rafael sambil mengotak-atik ponsel miliknya. Rafael hanya tersenyum sambil mengusap kepala Nayla dengan penuh kasih sayang.
Banyak harapan dan juga penyesalan dalam hati pria tersebut, hanya saja saat ini dirinya mencoba untuk berdamai dengan keadaan dan juga takdir. Dirinya membayangkan jika seandainya saat ini Lisa dan juga ibunya masih ada bersamanya mungkin Rafael akan semakin bahagia.
Namun semua itu hanyalah tinggal angan, karena kini Rafael hanya tinggal menikmati kenyataan.
