Sementara Nathan melajukan mobilnya tak tentu arah, hingga malam semakin merangkak naik. Tapi kehidupan di kota besar tidak pernah sepi, siang berganti malam bukan suatu alasan untuk mencari rezeki demi sesuap nasi.
Lampu-lampu jalanan menghiasi padatnya lalu lintas yang seolah tidak pernah tidur. Menjadi tanda jika kehidupan malam juga tidak kalah kerasnya. Para pedagang kaki lima berjejer di pinggir jalan mengais rezeki malam hari.
Hingga laju mobil Nathan berhenti di sebuah bar yang selalu ramai dan merupakan bar terkenal di daerah tersebut.
Entah setan apa yang merasuki pikiran Nathan, pria itu memperhatikan kondisi bar dari luar masih dengan dada naik turun menahan kekecewaan. Dia mencengkram erat kemudi mobil hingga buku jarinya memutih. Seolah ada dorongan atau daya tarik membuat pria itu keluar dari mobil dan memasuki bangunan itu tanpa ragu.