Chika mengikuti perawat yang mendorong ranjang pasien milik Marissa, dia tidak bisa meninggalkan Marissa begitu saja apalagi setelah Chika mengetahui kabar buruk yang menimpa temannya tersebut.
Dia mengikuti perawat hingga sampai di ruangan tempat di mana Marissa akan rawat inap. Sungguh Chika prihatin akan apa yang menimpa Marissa, dia tidak bisa banyak membantu tapi dirinya berjanji akan menemani Marissa melewati ujian ini.
Chika sejak tadi terus merasakan ponselnya bergetar, di sana tertera nama sang bibi yang entah akan meminta apalagi kali ini.
Dirinya memilih untuk mengabaikan panggilan tersebut, Chika hanya fokus pada Marissa yang masih belum sadarkan diri.
Ingin rasanya dia memberi tahu keadaan Marissa pada ibu wanita tersebut, tapi dia tidak mau jika Marissa meradang ketika nanti bangun dan tahu jika dirinya yang mengabari ibunya, ditambah dirinya juga tidak yakin jika ibu wanita itu akan datang dan mau menemani Marissa.
