Sore datang dengan begitu cepat, Nayla dan juga Rafael sudah berada di bandara untuk kembali bertolak ke tanah air. Sepanjang jalan Nayla terus saja menggenggam tangan Rafael sekolah takut kehilangan pria baya itu.
Keputusannya mantap tidak akan ada lagi rasa sesal dalam dirinya karena apa yang menjadi pilihan yang saat ini Itu adalah sebuah keputusan yang dirinya ambil secara sadar dan sukarela. Ingatkan Nayla untuk menempel dirinya sendiri jika gadis itu menyalahkan ayahnya.
Rafael tersenyum senang karena usahanya untuk meminta maaf kepada anaknya kini membuahkan hasil, mereka berdua kini duduk di kursi pesawat kelas bisnis. Nayla tidak henti-hentinya bertanya apakah ayahnya merasakan sakit atau pusing.