Chika menghampiri Romi dan duduk di hadapan pria tersebut, Romi memindai penampilan Chika yang terlihat cantik dengan salah satu atribut yang menjadi simbol jika dirinya baru saja dari dapur.
Chika yang ditatap seperti itu oleh Romi membuat wajahnya seketika merona, entah kenapa semburat merah di pipi gadis itu lebih mudah terlihat ketika dirinya ditatap oleh Romi.
"Kenapa melihatku seperti itu, apa ada sesuatu yang lucu atau salah?" tanya Chika sambil meraba wajahnya yang terasa panas.
"Apron-mu yang membuatmu lucu," sahut Romi yang berhasil membuat gadis itu sektia menunduk melihat salah satu atribut yang masih terpasang di tubuhnya.
"Ya Tuhan!" pekik Chika terkejut karena dia tidak sadar jika dirinya masih memakai apron yang tadi dikenakannya.
Dengan gerakan cepat Chika melepaskan apronnya dan menaruh barang itu di kursi kosong yang ada di sampingnya.
