"Ti–tina ...," panggil Casey pelan, wajah Tina terlihat familiar entah dalam pandangan Casey atau ingatan Gwen. Casey sama sekali tidak mengerti dengan tubuh yang menjadi tempatnya saat ini karena tiba-tiba bergerak dengan sendirinya. Seolah kini Gwen sang heroinelah yang mengambil alih. Casey membalas pelukan Tina sama eratnya. Perasaan gadis itu pun ikut sesak dan tidak tahu harus berbuat apa.
Tina melepas pelukan itu seraya tersenyum sedih. "Ayo masuk, aku akan menyiapkan makanan ringan untuk kalian," ajak Tina.
Alan dan Casey pun mulai mengikuti Tina yang berjalan lebih dulu. Casey memandang seluruh bagian yang ada di panti asuhan tersebut. Ia merasa ini bukan pertama kalinya ia berada di sini, dan itu semua karena ingatan yang selalu menghantuinya.
"Duduklah," ujar Tina mempersilahkan lantas wanita itu permisi sebentar untuk mengambil jamuan untuk mereka berdua.