"Gwen, bangunlah."
Casey meregangkan tubuhnya seraya bangun dari tidurnya. Ia menguap dengan mata yang masih terpejam. Casey masih mengumpulkan nyawa terlebih dahulu sebelum sadar jika dirinya benar-benar tidur bersama Luke.
"Pagi," sapa Luke dengan wajah dingin seperti biasa. Rambutnya yang berantakan hingga mencuat ke atas justru membuatnya begitu menggemaskan.
Casey mengerjap, perlahan wajahnya memerah hingga ke telinga setelah mengingat apa yang terjadi di malam sebelumnya sampai ia berakhir di ranjang yang sama dengan Luke. "Pa-pa-pa-pagi!" Casey menyapa balik, nada suaranya bergetar karena begitu gugup. "Sa-saya harus segera bekerja," ujar Casey seraya turun dari ranjang.
Sudah pukul lima pagi, bisa gawat jika ada seseorang yang melihatnya berada di kamar Luke.
"Gwen," panggil Luke.
"Y-ya?!" Casey terperangah ketika Luke tersenyum padanya, meskipun matahari belum muncul dari permukaan, tetapi senyum Luke begitu bersinar hingga menyilaukan mata.