Hari demi hari mendekati pernikahan, Casey semakin gugup. Semua persiapan telah siap. Akhir-akhir ini pun ia semakin sulit tidur karena rasa gugupnya itu. Kadang kala Eric datang ke kamarnya setelah selesai bekerja dan terlalu lelah. Namun, ia sudah mengosongkan waktunya di tiga hari sebelum pernikahan dan dua minggu sesudah pernikahan. Ia tidak mau diganggu oleh apa pun lagi di waktu-waktu tersebut.
Sampai akhirnya tepat di acara pernikahannya.
Casey menunggu di ruangan pengantin. Jantungnya berdebar sangat kencang karena hari ini adalah hari bahagianya dengan Eric. Riasan yang tidak terlalu tebal tetapi tetap membuat Casey begitu menawan dengan balutan gaun pengantin indah itu. Berkali-kali Casey menarik napas panjang untuk menetralisirkan kegugupannya.
"Gwen?"
Casey menoleh ke asal suara, ia tersenyum lebar ketika itu adalah sahabatnya. "Laura!"
