Eric mencuri pandang pada Noel yang tengah belajar seperti biasa. Sebenarnya sudah dua puluh menit ia selesai dengan tugasnya tetapi Eric belum berniat untuk pergi dari sana karena ada sesuatu yang ingin ditanyakan pada sang kakak. Sesekali ia meminum teh hangat yang diberikan oleh Noa.
"Ada apa, Eric? Ada yang ingin kau tanyakan padaku?" tanya Noel hampir membuat Eric tersedak. Ternyata Noel menyadari tatapan penasarannya.
"Apa kakak masih lama belajarnya?" Eric bertanya balik, ia tak mau menganggu waktu belajar Noel.
Noel meletakkan pensilnya di samping. Kini ia mengalihkan perhatiannya pada Eric. "Santai saja, kau ingin bertanya apa?"
Eric terdiam sejenak, ia menelan salivanya dengan kasar. Berharap apa pun yang ia tanyakan tidak membuat Noel marah. "Itu ... mungkin akan terdengar sensitif, tapi aku sedikit penasaran akan hal ini," ujar Eric membuka suara. Noel tidak merespon, ia menunggu Eric melanjutkan perkataannya. "Apa ... sebelumnya ada anak lain yang ada di rumah ini?"