Casey menghela napas berat, membuat Alan sedikit risih karena sedari tadi yang dilakukan temannya itu hanya melamun dan menghela napas. "Hei, hentikan helaan napas itu. Kau membuatku tak fokus," protres Alan sudah tak tahan. Namun, Casey tak menggubrisnya dan terus melamun.
Sudut bibir pria itu berkedut, ia meraih buku tipis lalu menepuknya ke pipi Casey. "Ah, apa sih! Kau mengangguku!"
"Menganggu apanya?! Kau melamun terus daritadi!" balas Alan tak mau kalah.
Casey merengut kesal, ia menidurkan kepalanya ke atas meja. "Sudah hampir dua minggu aku tak memiliki banyak waktu dengan Eric," keluh Casey.
"Sepertinya Eric menyesal berpacaran denganmu," sahut Alan membuat Casey semakin berpikir yang tidak-tidak.
"J—jangan bilang begitu! Ya ... aku tahu dia sangat sibuk dengan ini dan itu, mungkin aku saja yang tidak pengertian," ujar Casey seraya membuka bungkus permen lolipop dan memakan permennya. Alan memandang heran gadis itu.
"Makananmu selalu aneh-aneh," komentar Alan.