Pagi harinya Casey bertugas untuk membangunkan Eric. Sudah beberapa kali ia memanggil tetapi tuan mudanya itu belum terdengar merespon. Casey pun masuk ke dalam kamar pria itu, dan ternyata Eric masih terlelap di ranjangnya. Sudah lama ia tak melihat pemandangan tersebut karena Eric sering kali sudah bangun lebih pagi bahkan berangkat ke kampus lebih awal. Atau pun ia memberitahu para pelayan untuk tidak membangunkannya ketika jadwal kelasnya berubah.
Dengan hati-hati, Casey mencoba membangunkan pria yang sudah menjadi kekasihnya itu. Ia sedikit gugup apalagi melihat mengingat kejadian saat pertama kalinya ia membangunkan Eric. "Eric, bangun ...," ujar Casey seraya menggoyangkan tubuh pria itu.
Belum ada jawaban.
"Eric, kau bisa telat jika tidak bangun."
Casey mengerjap, belum ada tanda-tanda Eric bangun bahkan bergerak sedikit pun tidak.