Noel baru saja dari dapur, membuat secangkir kopi untuk menemaninya di malam itu. Ia tidak ingin waktu istirahat pekerjanya terganggu olehnya, karena itu ia membuatnya sendiri. Pukul sembilan malam, tetapi Noel belum melihat batang hidung adiknya, Eric. Ia merasa aneh karena Eric menghabiskan waktunya terlalu lama dengan gadis yang ia lihat tadi. Saat Noel berjalan menuju ruang kerjanya, ia berpapasan dengan Eric yang baru saja pulang.
"Kau baru pulang?" tanya Noel. Wajah adiknya terlihat murung, tidak seperti Eric yang biasanya. "Kau baik-baik saja?"
Eric menatap Noel dengan tatapan yang sulit diartikan. Netranya terlihat kosong seakan baru saja melihat hantu. "Aku lelah, Kak. Maaf, aku duluan ke kamar," pamit Eric tanpa menunggu jawaban kakaknya. Ia langsung berlalu meninggalkan Noel.
Noel berbalik ke belakang memandang punggung Eric yang kian menjauh. Eric berjalan dengan gontai, bahkan tersandung kakinya sendiri.
"Sebenarnya apa yang terjadi?"