"Aku tidak mungkin terus merepotkan seseorang yang sudah memiliki kekasih. Perhatiannya tidak boleh terbagi untuk dua orang perempuan."
Eric tanpa aba-aba menghentikan mobilnya tatkala Casey mengatakan hal tersebut. Gadis itu tersentak dan hampir saja terbentur ke depan jika tak memakai seat belt. Ia tak menyangka jika Eric akan melakukan tindakan semembahayakan itu. Casey mengatur ritme jantungnya, ia masih sangat kaget dan tak berani menatap tuannya.
"Gwen, apa maksudmu?"
Casey menelan salivanya dengan kasar. "L-lupakan saja."
Hujan masih cukup deras, Eric masih belum berniat untuk kembali melajukan mobilnya. Ia menyenderkan tubuhnya, memandang lurus ke depan yang tak begitu jelas karena air hujan mengalir ke kaca mobil. "Apa sekarang kau risih padaku?"
"Seharusnya aku yang berkata begitu!" balas Casey sedikit menyentak. "Kau bahkan tak membalas ...."
"Apa?"
Casey menggeleng cepat, ia tak mungkin berkata perkataan rindunya di perpustakaan saat itu. "Tidak apa-apa."