"Kau bertengkar dengan Erica di toilet?!"tanya Laura histeris. Ia tercengang setelah mendengar seluruh cerita yang dikatakan Casey. Kini mereka berada di salah satu restoran fast food setelah pulang dari kampus. "Alan juga sudah menyatakan perasaannya pada orang itu?!"
Casey mengangguk seraya memakan kentang gorengnya. "Itu cerita lama."
"Tapi aku baru tahu!" Laura meminum colanya, ia masih kaget dengan apa yang terjadi. Semuanya terasa begitu rumit, hanya karena satu orang. "Tapi, Gwen, tidakkah menurutmu Alan sangat misterius?" tanyanya. Sejujurnya ia penasaran, apa alasan pria itu hingga begitu menyukai gadis jahat seperti Erica. Sudah pasti bukanlah alasan sepele.
"Aku juga berpikir begitu. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa."
"Menunggunya untuk terbuka pasti akan lama, mungkin aku bisa menikah dulu," celetuk Laura asal. Ia menangkupkan kedua pipinya.
"Kalau kau menikah," balas Casey bercanda.