Berada di balkon bangunan ini, keduanya tidak pernah mau saling memandang satu sama lain sejak kali pertama mereka datang ke sini. Tentu saja hal itu akan begitu sulit dan canggung dilakukan melihat bagaimana suasana yang tercipta di antara keduanya sekarang.
"Aku tidak akan banyak bertanya padamu sebab kau sendiri yang bilang kalau kau sibuk belakangan ini."
Daeva menyeringai secara dia tidak sadar setelah mendengarkan kalimat itu. "Aku hanya beralasan," katanya. "Hari yang paling benar dari apa yang kamu katakan adalah fakta bahwa aku tidak mau meladeni dirimu. Aku hanya tidak mau berbicara denganmu karena itu membuang-buang waktu saja."
Wanita itu menoleh ke arah lawan bicaranya. "Aku sudah tidak menyukaimu sejak hari pertama kau keras kepala untuk kitab itu. Sebelumnya aku tidak pernah membenci manusia sampai seperti ini. Karena memang tugasku tidak untuk membenci manusia. Namun, saat melihat bagaimana kau berambisi, kebencian itu benar-benar datang dari dalam diriku."