Dia menatap langit-langit Gowa dengan beberapa lampu kecil yang menghiasi layaknya bintang yang bertaburan di atas cakrawala. Tidak ada yang berbicara dalam sepersekian detik, keduanya saling diam satu sama lain, hanya ada embusan nafas yang sesekali menyela keduanya.
Mungkin dalam bayangannya, dia akan menginap atau tidur di sebuah hotel atau setidaknya penginapan yang jauh lebih nyaman daripada tidur di atas batu besar seperti ini.
Rasa-rasanya dia kembali ke zaman batu, dengan apapun tidak ada yang pantas.
"Kau menyesal ikut denganku?" tanyanya kemudian. "Haruskah aku membuka portal dan mengirimmu pulang sekarang?"
"Ngomong-ngomong soal portal, kau bisa membuka portal lalu melompat ke sini, tetapi kenapa kau memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh dan naik mobil?"
Daeva sedikit menoleh untuk menata pria yang tidur di bawahnya. "Marvith tidak menceritakan alasannya padamu?" Dia menyaho dengan begitu tegas, tersenyum mantap kemudian.