"Takut?" Dia tertawa kecil kemudian. "Kenapa tiba-tiba kau mirip dengan Delwyn sekarang?" Dia melirik ke arah pria yang berdiri di ambang pintu sembari terus menatapnya.
Pandangan matanya jelas-jelas mengisyaratkan bahwa dia tidak suka pada apapun yang menjadi keputusan wanita ini.
"Kau merasa terbebani dengan kepergianku atau sebab aku menyerahkan semuanya padamu begitu saja?" tanyanya, sekarang benar-benar menghentikan aktivitasnya. Keduanya saling pandang satu sama lain dan diam dalam sepersekian detik perjalanan. "Aku mau minta maaf jika membebankan tempat ini padamu secara tiba-tiba dan menyuruhmu untuk menjaganya padahal aku tahu pekerjaanmu sedang banyak-banyaknya kali ini," kata Daeva. Tentu saja dia juga tidak mau melakukan ini secara tiba-tiba. Namun, mau bagaimana lagi? Dia juga tidak bisa mengendalikan semuanya dan merencanakan semuanya begitu saja.
"Aku berjanji akan segera pulang, aku akan berusaha untuk menepati janji itu bagaimanapun caranya."