"Kita harus pergi dari sini ...." Dia berbisik pada perempuan yang ada di depannya, sesekali menarik ujung jari jemarinya agar membuat dia goyah dari tempatnya.
Pada kenyataannya tidak begitu, dia tetap berdiri kokoh di tempatnya sembari menatap ke arah gadis yang jauh lebih muda darinya, mungkin. Delwyn juga tidak tahu apa yang terjadi diantara mereka berdua, hingga membuat hubungan mereka seperti ini.
"Pergilah, keluarlah dari sini. Aku akan menyusulmu nanti." Pandangan matanya tidak bisa lepas dari apapun yang ada di depan yang sekarang, sedangkan lawannya dari tadi hanya tersenyum ke arahnya. Sepertinya dia memberi jeda waktu agar mereka bisa berbicara.
"Sebenarnya dia itu siapa?" bisik Delwyn, berharap kalau perempuan yang berdiri di sana tidak bisa mendengar kata-katanya. Akan tidak sopan jika dia menanyakan itu langsung di depan orangnya.
"Daviela," ucapnya. Yang menjawab bukan Daeva, melainkan orang yang ada di sana.