"Siapa itu Gon?" tanyanya. Menatap ke arah wanita yang diajak berbicara. Akan tetapi sekarang ini, dia terkesan sedang diabaikan mentah-mentah olehnya. Padahal jelas-jelas, hanya dia yang pantas untuk ditatap, bukan pemandangan monoton yang ada di depannya sekarang.
"Lalu ke mana naga itu hilang setelah kau memberi perintah padanya? Dia seperti masuk ke dalam tanah dan ... dia berubah menjadi cacing?" tanyanya.
Pertanyaan itu tentu saja memunculkan tawa darinya. Tidak disangka kalau imajinasinya akan sebodoh itu.
"Namanya Gon," sahut Daeva. Masih tidak mau menatap ke arah lawan bicaranya.
"Aku tahu jika itu namanya sebab kau memanggilnya dengan sebutan itu tadi. Jadi, katakan padaku siapa dia sebenarnya? Bukan namanya tetapi asal-usulnya atau apapun itu agar aku sedikit mengerti mengapa kau memanggilnya dan membuat kekacauan yang bisa saja meruntuhkan bangunan?" Delwyn masih meminta penjelasan darinya, berharap kalau Daeva benar-benar mau berbicara apa adanya sekarang.