Mereka dipertemukan kembali dalam suasana yang tak asing. Sama-sama punya hati yang begitu keras satu sama lain. Sulit untuk mencairkan suasana yang ada kalau mereka sudah saling tatap dalam diam seperti ini. Lagian kalau dipikir-pikir, Daeva tidak pernah membuat masalah dengan pria ini. Akan tetapi penyihir tua menyebalkan inilah yang selalu membuat masalah dengan dia
"Ada urusan apa kau datang kemari?" tanyanya. Dia menatap tamunya yang baru saja datang. Tersenyum manis padanya kemudian. "Jika kamu membutuhkan sesuatu maka aku tidak bisa membantumu. Lebih tepatnya aku memutuskan untuk tidak membantu."
"Aku juga tidak perlu bantuan dari pinggir gila sepertimu. " Dia tertawa. Berjalan mendekati philomel. Dari kemarinnya merapalkan sebuah sihir yang muncul dan berkumpul menjadi bola-bola di atas telapak tangannya. Ada percikan api biru yang tidak pernah dikeluarkan olehnya.
"Mau kau apakan apa itu? Jika itu terus membesar bisa saja membakar guaku."