"Nona Daeva!" Seseorang memanggil-manggil namanya beberapa kali. Hingga akhirnya menemukan wanita itu berdiri tepat di depan ambang pintu perpustakaan besar yang ada di lantai dua. Menatap kedatangannya yang terkesan begitu kalang kabut dan tergesa-gesa. Sepertinya ada hal buruk yang baru saja terjadi padanya. Namun, dia yakin kalau itu bukan sebab dari luar sana, bangunan yang dia miliki tidak mengizinkan apapun dari luar masuk apalagi sampai melukai orang-orang yang ada di dalam.
"Kenapa ekspresi wajahmu terlihat begitu khawatir?" Dia merespon.
Orang yang baru saja datang setelah meneriaki namanya beberapa kali itu kini mencoba untuk mengatur nafasnya. Dia berlari dari lantai atas sampai ke lantai dua, sebab dia tidak tahu Daeva ada di mana.
"Mr. Attezza ...." Dia menukas di tengah-tengah percobaannya untuk mengatur detak jantung dan nafasnya. Kalimatnya terbata-bata sesekali tersela oleh pandangan mata wanita yang ada di depannya.
"Ada apa dengan dirinya?" tanya Daeva.