"Kau bilang kau membunuh mereka?" Delwyn masih belum bisa mempercayai apa yang baru saja dikatakan oleh wanita yang ada di depannya itu. Dia terus saja berjalan, mengikuti langkah kakinya hingga akhirnya mereka sampai di depan sebuah pintu yang tertutup rapat dengan tulisan aneh di atasnya.
Pria itu tidak bisa membacanya sebab itu adalah aksen kuno dari tempatnya berasal. Akan tetapi, apapun itu Delwyn tahu jika ini adalah tujuan mereka. Wanita itu berhenti tepat di depan pintu, terdiam sejenak sebab dia dihentikan oleh pertanyaan dari pria yang ada di belakangnya beberapa kali. Jujur saja kini dia mulai muak dengan itu. Mau tak mau dia harus menjawabnya.
"Jika iya kenapa?" Daeva balik bertanya dan memutar pandangan matanya. Keduanya kita saling bertatapan satu sama lain, tidak ada yang berbicara dalam sejenak. "Jika memang aku membunuh mereka, memangnya kenapa?"