"Aku tidak ingin mengejutkan dirimu, Nyonya." Daeva menatap ke arahnya. Dia tidak bisa berbicara banyak sebab keadaan wanita tua yang ada di depannya ini belum 100% pulih. "Namun, perlu aku katakan bahwa aku bukan manusia seperti yang kau pikirkan. Tempat ini juga bukan hotel biasa seperti yang kau anggap, Nyonya."
Wanita yang diajak berbicara hanya duduk di atas ranjang, sembari terus menatap ke arah sumber suara. Dia saja tidak mengerti alasan dirinya dipanggil ke sini selain kematian putranya. Akan lebih dapat diterima jika putranya dihantarkan ke rumahnya, sebab dialah yang bertanggung jawab atas kematian dan kehidupan putranya sendiri.
"Namaku Daeva Desdemonav. Kau bisa memanggilku Daeva."
Yang diajak berbicara masih saja diam, tentu saja psikisnya belum benar-benar membaik. Apa yang didapati olehnya tadi, pasti membuat jiwanya terguncang.