Huxley, perkampungan para iblis.
"Huxley?" Dia mengulang sebuah nama tempat yang terdengar begitu asing masuk ke dalam lubang telinganya beberapa detik yang lalu. Dia tidak bisa membayangkan, Seperti apa perkampungan yang disebut sebagai tempat para iblis berkumpul itu.
"Kau yakin kalau buku itu benar-benar valid? Maksudku bagaimana bisa ada perkampungan iblis yang dibangun di tengah hutan dan itu ada di tengah-tengah permukiman warga? Itu benar-benar tidak masuk akal. Terlebih lagi kalau ... semuanya adalah iblis yang menghuni tempat itu." Dia tertawa cekikikan kemudian. "Lagian untuk apa para iblis membentuk perkampungannya sendiri? Biasanya mereka tinggal bersama manusia dan mulai menggoda mereka jika hawa nafsu sudah melebihi batasannya."
"Terserah mau percaya atau tidak, Huxley benar-benar ada." Ben ngotot dengan pendiriannya sekarang. Dia tahu jika menceritakan apapun pada temannya itu tidak akan pernah bisa dipercayai olehnya begitu saja.