"Aku akan menunjukkan sebuah lembah yang kau tidak akan pernah menyangka bahwa kau benar-benar ada di sana."
Benar! Dia tidak menyangka bahwa dirinya benar-benar ada di tempat ini. Sebuah tempat yang tidak ramah bagi manusia biasa. Kalau dipikir-pikir, ternyata jauh lebih banyak dari dugaan : tempat yang tak pernah dia jamah oleh langkah kakinya selama beratus-ratus tahun lamanya tinggal di dunia ini.
"Namanya lembah Akuji." Sebuah suara datang dari balik tirai rerumputan yang ada di sisinya, sedikit jauh. Seorang pria tua, berbaju layaknya pendekar dari negara seberang berjalan dengan jubah yang berkibar, padahal tidak ada angin yang berhembus di sini.
"Kau pasti Daeva Desdemonav." Dia menebak, bahkan tanpa perkenalan yang formal, atau paling tidak pantas untuk disebut sebagai perkenalan. Dia hanya berjalan, terus berjalan hingga posisi berdiri mereka sejajar, saling memandang ke arah yang sama. Bentangan lembah yang ada di depan mereka benar-benar mencuri perhatian mereka.