Ia mengepalkan tangannya, seakan-akan sedang menggenggam sihir kecil di dalam genggaman tangan itu. Tatapan matanya semakin tajam setiap detiknya. Tentu saja apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya itu cukup mengganggu untuknya sekarang.
"Kau bilang kau akan membunuhku?" Dia tidak bertanya, tetapi lebih tepatnya sedang mencoba untuk meremehkannya. "Aku dengar-dengar bahwa kau tidak boleh menyakiti siapapun, apakah iblis seperti diriku jika kau tidak punya alasan yang jelas. Kau bisa dihukum karena itu, Daeva Desdemonav."
"Ternyata kau mencari tentang diriku sebanyak itu?" Daeva ikut berbasa-basi meladeni pria yang ada di depannya itu. Dia berjalan mengelilingi sebuah lubang besar, sembari terus menatap ke arah bawah. Memang benar Areeta dan Jack sekarang ini sedang berada di bawah pengaruhnya.
"Tetapi aku punya alasan untuk bisa membunuhmu sekarang." Dia berhenti di salah. Tangannya mengeluarkan sebuah pedang yang muncul dari celah-celah lengan panjang yang dia kenakan.