Di sepanjang perjalanan tidak ada yang berbicara, keduanya diam seribu bahasa sebab banyak beban pikiran yang ada di dalam hatinya.
Delwyn masih memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada mantan kekasihnya itu, sebenarnya dia tidak mau berpikiran buruk untuk hal itu. Akan tetapi, dia tidak kuasa untuk menampik semua pemikiran buruk dan kemungkinan-kemungkinan yang seharusnya tidak ada di dalam pikirannya sekarang.
Dia terus mengira-ngira, lebih tepatnya dia menduga-duga di mana keberadaan sang mantan kekasih bersama pria asing itu.
"Fokuslah menyetir, aku lihat pandangan matamu begitu kosong. Ini adalah mobilku dan aku tidak mau jika kau menabrak dan merusaknya. Mobil ini tidak didesain zaman sekarang, ini adalah mobil yang." Wanita yang ada di sisinya mencoba untuk membuyarkan lamunan pria yang ada di sisinya.
Jujur saja jika dia menyesap perasaan itu dengan pandangan mata yang penuh makna.