"Kau akan pergi ke suatu tempat, Nona?" Kalimatnya tertahan tatkala melihat wanita cantik di depannya berpakaian serba hitam seperti orang yang sedang ingin melayat, padahal jelas-jelas tidak ada kabar kematian yang terdengar.
Daeva menoleh ke arah pria yang menunggunya di sana, bukan ingin ikut dengannya, sebab meskipun dia memohon, Daeva tidak akan pernah mau mengajaknya turut serta. Lagian, ini adalah perjalanan yang mendadak, tidak pernah dibayangkan olehnya Jika dia harus melakukan hal ini.
"Kau berpakaian serba hitam dan raut wajahmu sepertinya ... jangan-jangan ...." Dia mengacak-acak kalimatnya sendiri, menebak ini itu yang kiranya tepat untuk menduga tujuan wanita di depannya sekarang. "Jangan-jangan kau ingin pergi ke ...."