Dia hanya bisa melihat sang ibunda benar-benar berubah menjadi sesosok tubuh yang tak bisa dikatakan sebagai manusia biasa. Tubuhnya dipenuhi oleh sisik naga yang membuatnya bernostalgia tatkala itu terjadi pada sang kakek tercinta.
Air matanya terus turun, terjun membasahi pipinya sekarang. Sekuat apapun dia berusaha untuk tegar, tetapi hatinya rapuh begitu melihat itu terjadi pada ibu kandungnya sendiri. Terlepas mereka adalah wanita yang saling angkuh dan mau menangis sendiri.
Wanita itu tetaplah ibu kandungnya.
Areeta menoleh ke arah wanita yang berdiri di belakangnya. Dia berusaha untuk menarik simpati dari Daeva. Sekuat tenaga dirinya memohon padanya agar dia mau menyelamatkan sang Ibunda. Namun, sepertinya usahanya sia-sia saja. Wanita itu terus saja menggelengkan kepalanya dan menolak semua di katakan.