Chapter 146 - 145.

"Kau tahu bahwa jika dia berbahaya, lantas kenapa kau masih mencarinya?". Pria itu meneruskan pembicaraan, dirinya tidak mau kalah berbicara kali ini. Daeva tergolong seperti si keras kepala yang tidak bisa diubah keputusannya begitu saja. Ketika dia sudah memutuskan dan kokoh akan keputusannya itu, dia akan melakukannya dengan cara apapun tanpa memikirkan risiko apapun.

Berpikir bahwa dirinya tidak akan mudah mati di sini.

"Mungkin Sang Agung Loralei memberi janji yang bagus padamu bahwa kau tidak akan mudah dikalahkan oleh apapun dan siapapun, tetapi ... dia bukan Tuhan yang sebenarnya. Kau sendiri yang bilang padaku bahwa meskipun dia mengambil alih kendali banyak hal di dunia ini tetapi dia bukan hakim dalam suatu persidangan, kata-kata jadi hanya seperti pembantu hakim utama."

Keduanya kini saling pandang satu sama lain.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS