Dia menunggu dalam sebuah ketidakpastian. Hanya bisa menatap jendela besar yang ada di depannya, sesekali melirik jam dinding yang menggantung di sudut ruangan. Berharap jika seseorang datang dan menemui dirinya, memberitahu padanya bahwa semua akan baik-baik saja. Hatinya resah dan gelisah jika belum benar-benar melihat keadaan Daeva dengan mata kepalanya sendiri. Meskipun Dae-Shim terlihat begitu meyakinkan dengan semua kalimat yang dia ucapkan. Tidak ada kebohongan yang terdeteksi di sana.
Hingga pada akhirnya, pintu utama dibuka. Suaranya menyita fokus perhatian Delwyn. Pria itu lekas menoleh dan berjalan pergi dari posisinya. Menghampiri ambang pintu yang dibuka oleh seseorang.
"Daeva!" Betapa lega hatinya saat melihat seseorang yang di tunggu-tunggu akhirnya menampakan batang hidungnya juga. Tak butuh waktu lama dan tak perlu basa-basi, berlari lalu memeluk Daeva dengan begitu erat. Seakan-akan dirinya tidak mau kehilangan wanita ini lagi.