Dia pulang ke rumah, berharap kalau dirinya akan benar-benar melepaskan semua kegelisahan yang ada di dalam hatinya. Dia serius dengan kalimat bahwa dia ingin mengakhiri hari ini dengan tenang. Lagian langit sudah tidak gelap seperti sebelumnya, bulan merah darah yang menyeramkan sudah tidak ada lagi di langit. Sepertinya dia benar-benar menyelesaikan semuanya dengan baik. Menghentikan kehancuran yang baru saja ingin datang dan menghadang.
"Daeva!"
Sialnya, harapan itu punah begitu saja tatkala langkah kakinya terhenti oleh seseorang yang tiba-tiba saja datang menghadang dirinya. Dia bahkan berdiri tepat di depan Daeva. Menatapnya dengan penuh kegelisahan.
"Akhirnya kita bertemu di sini!" katanya dengan nada bicara yang menggebu-gebu, jelas-jelas yang mencoba untuk mengatur nafasnya agar bisa berbicara dengan baik dan benar pada Daeva. Nyatanya, hatinya hanya dipenuhi oleh kegelisahan saja.