"Areeta ...." Nama itu disebut dengan begitu lirih. Sembari memandang apapun yang ada di depannya sekarang. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padanya nanti jika dia terus kokoh pada tujuannya. Kematian kakek dan ayahnya seakan tidak memberi efek jera padanya, padahal jelas-jelas dia sudah mendapatkan peringatan untuk itu."
Ibad tersenyum tipis. "Bukankah itu sifat dasar manusia, Nona? Mereka selalu merasa tidak puas dan ingin mencoba hal-hal yang baru tanpa mempertimbangkan risiko dan semua yang mungkin saja terjadi." Pemuda itu menoleh dan menatap ke arah Daeva. "Saat aku menjadi manusia mungkin aku juga punya sifat yang sama. Mempunyai keinginan yang begitu besar tanpa mempertimbangkan risiko yang ada. Mungkin sebab sifat serakah itulah, Aku bisa mati mengenaskan di usia muda."