Sinar sang surya membangunkan dirinya. Sekejap mata dia melihat pemandangan yang tidak asing untuknya, sepertinya sama-sama dia melihat seseorang yang baru saja melalui sisi ranjang kamarnya, padahal dia ingat benar kalau dirinya tinggal di rumah ini sendirian. Tidak ada ayah, sebab mereka tinggal di rumah yang berbeda.
Delwyn tidak akur dengan ayahnya sendiri.
Pria itu mulai bangkit dari ranjang kamarnya, matanya terbuka perlahan-lahan. Mencoba untuk mengambil semua kesadaran yang ada, meskipun dia belum bisa benar-benar ada di dalam dunia nyata. Terlalu sibuk kemarin, bahkan dia lembur kerja sampai jam 02.00 pagi. Baru bisa tertidur setelahnya, kemudian dipaksa untuk bangun lebih awal kali ini. Sebab ada rapat beberapa jam lagi.
Aroma kopi mulai menyeruak masuk ke dalam lubang hidung. Lambat laun mulai mencuri fokus pria itu, dia menoleh ke sisi ranjang.
Ada sebuah meja dengan sofa kecil di sana, menghadap ke jendela besar yang tidaknya sudah terbuka.