Pertemuannya akhirnya benar-benar terjadi. Di depan matanya sekarang ada seorang pria yang sedari tadi diharapkan kedatangannya. Jack.
"Aku mendengar dari sekretarismu bahwa kau benar-benar membutuhkan seseorang untuk sebuah proyek besar," Ucap pria itu memulai pembicaraan di antara mereka.
Ditemani dua cangkir kopi yang masih utuh, belum dijamah oleh tangan siapapun dengan asap yang mengepul di udara membawa aroma espresso yang begitu.
"Setelah seorang pria mengirimi ke surel pribadiku, aku langsung berpikir untuk melakukan pengecekan. Kali saja dia seperti seorang penipu, aku pernah ditipu sebelumnya karena terlalu percaya pada klienku." Jack tersenyum manis. "Namun, pada akhirnya aku bertemu dengan wanita yang begitu cantik sekarang. Terlalu cantik untuk disebut sebagai seorang penipu."