(Maaf sebelumnya, membingungkan pembaca. ini adalah bab 102 yang sebenarnya, kemarin saat published, penulis terlewat satu bab.)
(Terimakasih atas pengertiannya :) Xoxo, Lefkilavanta)
"Aku benar-benar tidak bisa mempercayai dirimu lagi." Delwyn tidak henti-hentinya mengomeli wanita yang ada di depannya sekarang. Tatapan matanya penuh dengan kemarahan, tentu saja. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak selain mengomel ini dan itu.
Sayangnya, yang diberi omelan hanya diam melamun. Bahkan meskipun obat luka menyentuh tangannya yang terbakar, dia tak memberi reaksi apapun. Seakan rasa sakit itu tidak pernah ada. Padahal, Delwyn yakin kalau dia merasakan semuanya.
"Daeva! Jawab diriku. Jangan hanya diam saja! Aku benar-benar membenci kalau kau sudah diam begini."
"Baiklah aku tidak akan memarahimu, tetapi setidaknya jelaskan apa yang sebenarnya terjadi? Siapa iblis yang baru saja datang tadi? Tubuhnya berlendir dan basah, tetapi dia menyemburkan api dari mulutnya?"