Dia memandang apa yang ada di depannya dengan begitu cermat. Banyak hal yang ingin di ketahui dari apa yang ada di depannya itu. Andai saja kakeknya tidak meninggalkan semua ini, maka dia tidak akan terjebak dalam situasi yang begitu aneh. Jujur saja, dia bimbang. Banyak hal yang membuatnya harus melepaskan kitab ini dari jangkauannya. Di sisi lain, dia ingin terus mempertahankan ini. Areeta yakin jikalau dia bisa menerjemahkan seluruh bagiannya. Menggemparkan dunia dengan penemuan hebatnya itu.
"Sudah aku katakan, memandangi kitab itu bisa-bisa membuat kau menjadi gila." Suara seorang wanita menyela diamnya. Dia tahu siapa yang datang, maka dari itu Areeta tidak menyambutnya. Membiarkan dia masuk begitu saja.
"Bergabunglah denganku lagi." Areeta berbicara. Mengiringi langkah kaki wanita itu. Berdiri berjajar dengannya sekarang.