Daeva menatap tempat yang menjadi tujuannya sore ini, tempat yang begitu asing. Sebelumnya dia tidak pernah datang kemari, lewat saja tidak pernah.
"Aku tidak tahu kalau ada proyek yang ditinggalkan di sini." Dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Tembok yang dibangun pun sudah mulai dimakan tumbuhan liar yang ada di sana. Bangunan ini berada di sisi kota, bisa dikatakan kalau sedikit terpencil. Jadi, butuh waktu untuk bisa menjangkaunya.
"Aku juga tidak tahu, Nona." Pria yang ada di belakang Daeva akhirnya kembali menyahut. Dia menatap ke arah wanita yang ada di depannya itu dengan saksama. Berharap kalau Daeva akan punya titik temu di sini. "Aku juga tidak menyangka jika diriku akan berakhir di tempat yang kumuh begini." Dia kembali mengimbuhkan, melirik Daeva yang mulai berjalan menepi. Tidak lagi berdiri di tempatnya. Wanita itu memilih untuk duduk di atas bekas pilar bangunan yang sengaja di letakkan tertidur di sana.