Delwyn sampai di Washington DC. Kembali pada rutinitas harian yang sempat dia tinggalkan sejenak. Menjadi seorang CEO dalam sebuah perusahaan anak cabang yang tidak main-main, dia orang penting di sini.
Pekerjaan menjadi bos besar bukan hal yang mudah untuk dirinya. Tentu saja, dia kacau sebab penyakit aneh itu.
"Kau yakin bisa menegang semuanya lagi?" Mr. Halmet menatap putranya dengan serius. Tak ada kata-kata yang terucap dari sana, keduanya kembali saling diam dan menatap satu sama lain.
Sepertinya ragu, entahlah. Delwyn juga tak yakin bisa menyakinkan ayahnya dalam hal ini.
"Aku tidak ingin kau mengacaukan semuanya." Dia berbicara lagi pada akhirnya. "Jujur saja, aku sempat meragukan wanita itu. Aku kira kakekmu berbohong selama ini." Dia menghela nafasnya panjang. "Bagaimana bisa orang seperti kita mempercayai wanita seperti dia?"