"Aku tidak melihatmu kembali kemarin malam. Sekarang kau memberikan kejutan dengan duduk di atap dan merokok?" Delwyn datang, tak disangka. Dia pikir kalau tidak akan ada yang menemukan dirinya di sini.
"Sebenarnya aku di sini sejak kemarin malam. Setelah pulang dari menemui Philomel." Daeva menyahut. Tak acuh. Masih fokus dengan rokoknya itu.
Delwyn melirik ke bawah sana. Putung rokok hampir saja menggunung. "Wait!" Delwyn menoleh pada Daeva. "Kau merokok sebanyak itu?" tanyanya. Mengerutkan keningnya kemudian. "Hanya dalam satu malam?"
Daeva manggut-manggut. Tatapannya tidak merasa bersalah. Toh juga dia tidak merugikan siapapun. Tidak ada manusia di sekitar sini. Hanya ada bangunan tua yang separuh rubuh. Tempat mereka duduk sekarang.
"Wah! Kau sedang menyombong sebab tak akan mati jika jantungmu rusak?" Delwyn bertepuk tangan. "Kau luar biasa, Daeva!"
Daeva enggan untuk menggubrisnya. Dia fokus dengan pandangan matanya dan aktivitasnya sekarang.