"Dia akan mati menjadi abu dan hilang dari dunia ini."
Delwyn terkejut. "Bukankah itu sedikit berlebihan?" tanyanya pada Dae-Shim. "Dia tidak mendapatkan hadiah apapun? Seperti hidup yang jauh lebih panjang dengan kebahagiaan yang utuh, misalnya ...." Delwyn merentangkan kedua tangannya. Menaikkan kedua sisi bahunya. Sekarang dia yang melakukan negosiasi. "Daeva sudah banyak menderita selama beratus-ratus tahun, maka seharusnya dia mendapatkan hadiah yang besar dari pengorbanan dan penyelesaian misinya."
Delwyn menghela nafasnya panjang. "Jika setelah menyelesaikan misinya dia hanya akan mati dan menjadi abu lalu terbang dan hilang dari dunia ini, itu tak berarti apapun, Dae-Shim."
Dae-Shim menoleh. Ditatapnya Delwyn dengan penuh tanda tanya. Wajah pria itu jelas-jelas mengisyaratkan kegelisahan yang begitu berarti untuknya. Padahal, Delwyn tidak benar-benar mengerti dengan apa yang dirasakan oleh perempuan itu.