Daeva duduk di atas sofa sembari memegangi kedua sisi pelipisnya. Pusing, sedikit. Terkejut, sangat!
Orang yang baru saja datang hampir saja membuat dirinya lepas kendali. Jika saja insting yang ada sebab sihir di dalam dirinya atas apapun yang dikirimkan oleh Sang Agung Loralei ada, maka dia pasti sudah berlari dan memeluk pria ini.
"Bukankah ... ini sedikit berlebihan?" Daeva melirih. Bergumam pada dirinya sendiri.
Tak ada yang berani membuka mulutmu. Delwyn pun yang tidak bersalah, hanya diam duduk di atas anak tangga tak jauh dari lantai dasar.
"Aku bertanya padamu!" Daeva membentak tiba-tiba. Suaranya menggema hebat di ruangan. Seiring dengan bentakannya, listrik padam dan menyala beberapa kali. Lampu berkedip, seakan memberi kesan horor di sini.
"Kau!" Daeva menunjuk ke arah pria itu. "Lepaskan tubuh itu dan kembalilah pada bentuk awalmu, Decurion!"