Areeta memberikan pandangan matanya dengan begitu tajam. Awalnya dia tidak mengenal Daeva, lalu lama kelamaan dia mulai membencinya. Sekarang, ditambah lagi wanita ini yang berlaku seenak dirinya saja. Seakan sedang berbicara dengan patung yang tidak punya perasaan.
"Kau membahas cinta Delwyn di depan wanita yang hampir menjadi istrinya?" Areeta menghela nafasnya. "Kau benar tidak sopan, Nona Daeva!"
"Bercanda!" katanya kemudian. Tertawa gila. Daeva menikmati kebingungan yang ada di dalam ekspedisi wajah Areeta sekarang. Seakan dia dibawa berkeliling tanpa tahu dimana gadis finish-nya.
"Kau terlalu kaku, Nona Areeta." Daeva mengulurkan tangannya. Dia memberi kode pada Areeta untuk kembali duduk. "Mari bicarakan satu persatu dengan runtut. Aku tidak ingin membuang waktuku untuk manusia tidak penting seperti dirimu."