"Nona Daeva!" Ibad memanggil namanya. Menyeru, membuat langkah kaki Daeva berhenti di sana.
Perempuan itu menoleh. Ditatapnya Ibad yang berjalan menuruni tangga untuk sampai ke lantai dasar. Sedikit menyita perhatian Daeva, dia membawa tas besar di atas pundaknya. Seperti orang yang sedang ingin pergi berkemah.
"Apa yang kau ...." Daeva mengamati. Menatap penampilan Ibad dari atas sampai bahwa. Dia jelas-jelas ingin pergi ke suatu tempat.
"Aku ingin memancing dan menginap di tepi sungai. Bolehkah?" tanyanya kemudian. Dia membuat Daeva diam seribu bahasa. Baru tadi pagi, mereka berpisah. Ibad bahkan tidak menyingung pasal pergi ke danau atau semacamnya. Ini benar-benar mendadak dan sedikit mengejutkan.
"Kenapa tiba-tiba pergi?" Daeva melirik jam dinding yang ada di sudut ruangan. "Maksudku ... kau bisa pergi besok pagi. Aku tentu saja akan mengijinkan dirimu."