Setelah membersihkan muntahan Kania, Yosan mengatakan kepada Siva, bahwa Siva harus menemani Kania, "Sayang, malem ini, kamu temenin Mamah kamu ya!"
"Iya," singkat Siva.
"Kamu pulang aja. Soalnya, percuma, minta restu sekarang," ujar Siva.
"Iya. Aku ngerti kok," jawab Yosan. Yosan pun, mencium kening Siva. Lalu, mengatakan kepada Siva, "Sayang, aku pulang dulu ya."
"Kamu ati-ati ya," jawab Siva.
"Pasti kok, selalu," jawab Yosan.
"Aduh, Mamah malu-maluin aja deh. Mana di depan Yosan lagi," ujar Siva. Siva benar-benar merasa malu di hadapan Yosan tadi.
Siva menghubungi sahabatnya. Mengatakan kepada sahabatnya, bahwa dirinya tidak jadi menginap di rumah sahabatnya, "Air, gue gak jadi ya, nginep di rumah lu."
Airin, sahabat Siva, menjawab, "Iya, gue paham kok. Lu pasti, mau nginep sama Yosan kan, di hotel."
"Kenapa sih, lu negatif mulu pikirannya?" tanya Siva. Airin, menjawab, "Ih, terus, apa dong alesannya? Kan, gak mungkin, kalau lu, balik lagi, ke rumah lu."