"Ah, budeg lu!" kata Saffa. Dinda kemudian berkata, "Yaudah, nanti aja nanyanya."
Saffa dan Dinda pun, keluar dari kamar mandi. Setelah itu, mereka mengerjakan tugas bersama-sama.
"Ini nomor 31, lu udah?" tanya Saffa.
"Belom. Gue aja gak tau jawabannya apaan. Tapi, kata Pak Irwan kan, kita gak boleh liat google. Harus dari pemikiran sendiri."
"Oke," jawab Saffa. Kemudian, Saffa bertanya lagi, "Jadi, menurut pemikiran lu, ini gimana?"
"Saffa, mikir masing-masing ah, gak boleh sama. Nanti, kita disangka nyontek lagi," kata Dinda.
"Pelit banget sih," ujar Saffa.
Dinda menjawab, "Daripada kita gak ada yang dapet nilai."
"Aduh, udah jam segini lagi. Mana Nico gak ada kabar," pikir Amel. Amel tidak tahu harus bagaimana lagi, agar Nico mengabarinya kembali. Sekali lagi, Amel menelepon Nico. Namun, Nico tidak ada mau mengangkat telepon dari Amel. Amel jadi tidak tenang. Ia jadi berpikir jika Nico sedang selingkuh.
"Lu mau ikutan balapan?" tanya Cakra kepada Farhan.