Setelah sampai di kamar kos, Nico menanyakan tentang lelaki yang memanggil Amel dengan sebutan sayang, "Yang tadi, siapa? Kenapa dia manggil kamu sayang?"
Amel menjawab jika itu merupakan temannya yang iseng, "Itu mah, temen aku iseng doang. Kalau kamu gak mau cemburuan, harusnya kan, kamu yang kerja. Bukan aku." Amel mengatakannya sambil tersenyum.
"Aku gak cemburu kok. Cuman nanya aja," jawab Nico. Amel bertanya, "Yakin gak cemburu?"
"Beneran kok," jawab Nico. Nico kembali.
Ayah Siva menghubungi Kania. Mengatakan bahwa Siva akan pulang ke rumah jika Kania mengubah sikapnya menjadi sedikit lebih baik, "Siva bilang sama aku, kalau di mau pulang ke rumah, kalau kamu bisa ubah sikap kamu."
Kania mengembuskan napas berat. Ia benar-benar kesal kepada anak-anak dan pada mantan suaminya.
"Bisa-bisanya, pada kurang ajar sama aku!" kata Kania. Kania buruh sosok yang mampu menenangkan pikirannya. Ia menghubungi pemilik bar. Dan memesan bar khusus untuk malam itu.