"Aduh Hil, kenapa sih, kamu nyeret-nyeret aku lagi? Aku kan mau liat siapa yang ada di dalem." Kania menepis lengan Hilmi. Hilmi mengatakan dengan pelan tapi penuh ketegasan, "Pergi sana! Sebelum aku lapor polisi atas perilaku tidak menyenangkan."
"Yaudah aku pulang. Tapi, kamu jangan blokir nomor aku dong," pinta Kania memberikan syarat.
"Sana! Sana!" Hilmi mendorong tubuh Kania. Hilmi benar-benar dibuat kesal dengan tingkah Kania yang konyol.
"Cepetan, nanti anak aku keburu ke sini," ucap Hilmi. Hilmi membulatkan mata ke arah Kania.
"Iya sayang. Aku pergi dulu ya," ujar Kania sambil mengedipkan mata ke arah Hilmi.
Dinda langsung menghampiri Hilmi. Namun, Kania telanjur pergi dari sisi Hilmi. Dinda mengerutkan kening. Ditanyainya sosok wanita yang sedang bersama dengan Hilmi tadi.
"Pah, yang tadi itu, siapa sih? Temen Papah? Kenapa gak disuruh masuk ke dalem aja Pah?" tanya Dinda.